PATHWAY NEFROTIK SYNDROM

PENATALAKSANAAN ABORTUS


Abortus adalah istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang berakhir sebelum periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir sebelum berat janin 500 gram. Bila berat badan tidak diketahui, maka perkiraan lama kehamilan kurang dari 20 minggu lengkap (139 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir normal yang dapat dipakai.
Penanganan abortus ditujukan untuk mengurangi resiko perdarahan.
USG dapat menentukan denyut jantung janin (> 5mm) dan membantu menentukan kelainan organik (anensefalus, NT >3mm), dan kemungkinan nir-mudigah / bligted ovum

Tinjauan teori selengkapnya Baca DI SINI

PROSEDUR / PROTAP
  1. Pada keadaan iminens, tirah baring tidak memberikan hasil lebih baik (IA), namun dianjurkan untuk membatasi aktivitas. Upayakan untuk meminimalkan kemungkinan rangsangan prostaglandin. Tidak dianjurkan terapi dengan hormon Estrogen dan Progesteron. Dapat diindikasikan sirklase serviks pada trimester kedua untuk pasien dengan inkompentesi serviks.
  2. Perdarahan subkhorionik dengan janin normal sebagian besar akan berakhir dengan kehamilan normal. Sebaliknya pada nir-mudigah dianjurkan untuk evakuasi dengan obat misoprostol atau aspirasi.
  3. Pada keadaan insipiens, umumnya harus dirawat. Karena tidak ada kemungkinan kelangsungan hidup bagi janin, maka dapat diberikan misoprostol untuk mengeluarkan konsepsi, analgetik mungkin diberikan. Demikian juga, setelah janin lahir, kuretase mungkin diperlukan.
  4. Pada keadaan incompletus, apabila bagian hasil konsepsi telah keluar atau perdarahan menjadi berlebih, maka evakuasi hasil konseps segera diindikasikan untuk meminimalkan perdarahan dan risiko infeksi pelvis. Sebaiknya evakuasi dilakukan dengan aspirasi vakum,karena tidak memerlukan anestesi.
  5. Missed abortion sebaiknya dirawat di rumah sakit karena memerlukan kuretase dan ada kemungkinan perdarahan banyak serta risiko tranfusi.
  6. Prinsip penanganan terapi abortus septik
  • harus dikendalikan dengan antibiotik : Cefalosporin generasi II seperti Cefoperazone
  • Volume intravaskuler efektif harus dipertahankan untuk memberikan perfusi jaringan yang adekuat
  • Hasil konsepsi dalam uterus harus dievakuasi, bila perlu dilakukan laparotomi eksplorasi, sampai pengangkatan rahim
Tag : Kehamilan, Hamil, abortus, Aborsi,terapi Estrogen, Terapi Progesteron, janin, Kuretase, Resiko abortus

Untuk Asuhan Keperawatan Abortus baca DI SINI

ASUHAN KEPERAWATAN THALASEMIA


Ilustrasi (Google)
A. Konsep Dasar
Thalasemia adalah suatu penyakit konginetal heriditer yang diturunkan secara autosom berdasarkan kelainan haemoglobin, dimana satu atau lebih rantai poplipeptida haemoglobin kurang atau tidak terbentuk sehingga mengakibatkan terjadi anemia hemolitik. Dengan kata lain thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah sehingga umur eritrosit menjadi pendek. Penyebab kerusakan tersebut adalah Hb yang tidak normal sebagai akibat dari gangguan dalam pembentukan jumlah rantai globin atau struktur Hb. Thalasemia dibagi menjadi dua golongan yaitu Thalasemia mayor yang memberikan gejala yang jelas bila dilakukan pengkajian dan Thalasemia minor yang sering tidak memberikan gejala yang jelas.
Konsep dasar selanjutnya bisa anda baca di SINI

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Resiko tinggi terhadap trauma/penghentian pernafasan berhubungan dengan kehilangan kondisi otot besar atau kecil
  2. Resiko tinggi terhadap tak efektifnya pola nafas
  3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan berhubungan dengan kesalahan interprestasi informasi
  4. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan perubahan kesadaran,kerusakan kognitif salama kejang,kerusakan mekanisme perlindungan diri

Untuk Askep/Asuhan Keperawatan Selengkapnya Download DI SINI

Tag : Askep Thalasemia, Askep Talasemia, anemia hemolitik, eritrosit menjadi pendek